Cari Blog Ini

Sabtu, 26 April 2014

Lelucon Aceh

Patung Tikus

Polem yang asli Aceh sedang pesiar ke Skotlandia. Bak seorang turis, ia pun mampir di toko barang-barang antik yang eksotis. Setelah melihat-lihat, ia tidak jadi membeli rok kotak-kotak khas Skotland atau alat musik tiup, backpipe. Ia malah memutuskan untuk

membeli sebuah patung tikus yang antik. "Berapa harganya?" tanya Polem kepada penjaga toko. "Oh, itu 50 dollar Amerika. Tapi Anda harus membayar 500 dolar lagi untuk cerita di balik patung tikus itu," kata penjaga toko. Merasa dikerjai, Polem pun bersungut, "Saya beli patungnya saja. Ceritanya Anda simpan sendiri."Polem pun berjalan sambil membawa patung tikus. Baru beberapa meter dari toko, tiga ekor tikus tiba-tiba keluar dari tong sampah dan mengikuti Polem. Mulanya Polem biasa saja. Tapi ketika melewati sebuah taman. Sepuluh tikus tiba-tiba keluar dari selokan dan bergabung mengikuti Polem berjalan.
Polem tentu saja malu dilihat orang karena ada 13 tikus yang mengikutinya. Setengah berlari, Polem pun menyeberang jalan. Tapi tiba-tiba dari saluran bawah tanah, bermunculanlah ratusan tikus mengikuti Polem. Semakin cepat ia berlari, semakin banyak tikus yang mengikuti. Kali ini jumlahnya ribuan. Karena panik, Polem pun lari tak tentu arah sampai ia tiba di bibir sebuah jurang yang curam nan terjal. Jurang itu cukup dalam, dan Polem nyaris tersungkur. Saat itulah, patung tikus di genggamannya terlepas dan terlempar ke bawah, hancur berkeping-keping menghantam batu cadas. Ajaibnya, ribuan tikus itu ikut terjun ke jurang. Polem pun mengerti, bahwa patung itulah yang mereka ikuti. Setengah berlari, Polem kembali ke toko barang antik itu dan menemui penjaga toko.
"Aha, Anda datang untuk membayar 500 dolar dan siap
mendengarkan cerita
dibalik patung tikus itu bukan?" tanya si penjaga toko.
"Bukan. Oleh-oleh saya telah hancur. Saya perlu oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Aceh. Apakah Anda punya patung tentara?"
-------------

Foto.
Seorang tentara yang ditugaskan di Aceh merasa kecewa dan jengkel karena pacarnya membatalkan pertunangan pada suratnya yang terakhir dan meminta fotonya dikembalikan. Dasar tentara kreatif, dia menemui teman-temannya dan mengoleksi foto-foto cewek yang ada pada mereka. Kemudian foto-foto itu dibundel dan dikirim ke pacarnya berikut foto pacarnya itu sendiri dengan isi pengantarnya :
"Sophie sayang, aku sudah tidak ingat lagi yang mana fotomu diantara -foto ini. Ambillah foto kamu dan tolong kembalikan sisanya kepadaku."
------------

Sex
Setelah meletakkan senjata, Polem melamar kerja di perusahaan asing dengan modal bahasa Inggris pas-pasan. Ia pernah belajar sedikit-sedikit ketika di Libya. Ia disodori formulir berbahasa Inggris dan mengisinya. Name : Polem bin Polan
Address : Jl. Chik di Tiro
Age : 25
Sèx :
Polem berpikir sejenak, "Kata Teungku ini tidak boleh." Akhirnya Polem mengisi dengan sejujur-jujurnya;
Sex : NEVER!
-------------

Tidak Saya Bilang
Selama darurat militer di Aceh, setiap warga
diwajibkan berjaga malam.
Suatu
ketika, Polem yang bertugas didatangi tentara.
Tentara : "Berapa orang yang jaga malam di sini?"
Polem : "Tidak saya bilang!"
Tentara :"Apa! Berapa orang yang jaga malam di sini?"
Polem : "Tidak saya bilang."
Karena dianggap melawan, bogem mentah pun mendarat di
wajahnya. Padahal
Polem ingin menyatakan, tidak dia hitung. Hitung dalam
bahasa Aceh
adalah
bileung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar